Industri retail migas adalah lingkungan yang dinamis dan sarat dengan risiko operasional. Mulai dari operasional SPBU, penyimpanan di depot, hingga transaksi langsung dengan konsumen, setiap tahapan memiliki potensi bahaya. Untuk mengelola kompleksitas ini secara efektif, manajemen risiko yang kuat menjadi esensial. Namun, manajemen risiko tidak akan berjalan optimal tanpa komunikasi risiko yang efektif dan pelaporan yang transparan, terutama di lintas divisi. Artikel ini akan membahas mengapa komunikasi risiko lintas divisi sangat krusial dalam pelaporan risiko di sektor retail migas, sesuai panduan ISO 31000:2018.

List Of Contents

Memahami Komunikasi dan Konsultasi Risiko dalam Manajemen Risiko

Komunikasi risiko adalah proses berbagi informasi, berdialog, dan mendengarkan masukan tentang risiko dengan semua pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal. Tujuannya adalah memastikan pemahaman bersama mengenai sifat dan dampak risiko, meningkatkan kualitas keputusan, serta membangun kepercayaan. Dalam ISO 31000:2018, komunikasi dan konsultasi adalah aktivitas pendukung yang berlangsung di seluruh tahapan proses manajemen risiko, mulai dari identifikasi hingga pemantauan. Ini menekankan bahwa informasi risiko tidak boleh berhenti di satu divisi saja.

Mengapa Komunikasi Lintas Divisi Penting dalam Pelaporan Risiko Retail Migas?

Dalam pengelolaan risiko operasional di sektor retail migas, komunikasi risiko lintas divisi memiliki peran fundamental:

  1. Perspektif Risiko yang Komprehensif

Setiap divisi dalam perusahaan memiliki sudut pandang unik terhadap risiko operasional. Tim operasional SPBU mungkin paling memahami risiko tumpahan atau kecelakaan pengisian. Tim keuangan akan mengidentifikasi risiko operasional terkait fraud pembayaran. Tim HSE (Health, Safety, Environment) berfokus pada kepatuhan regulasi dan risiko keselamatan kerja.

Sementara tim IT melihat risiko sistem digital atau cybersecurity. Komunikasi risiko lintas divisi menggabungkan semua informasi ini, menciptakan gambaran identifikasi risiko yang jauh lebih lengkap dan akurat. Ini adalah fondasi pelaporan risiko yang kuat, karena data dari satu divisi bisa menjadi petunjuk bagi divisi lain.

  1. Respons Risiko yang Cepat dan Terkoordinasi

Informasi risiko yang dilaporkan harus sampai ke pihak yang tepat dengan cepat agar tindakan korektif dapat diambil sesegera mungkin. Contohnya, laporan near-miss tumpahan dari operator SPBU (Divisi Operasional) harus segera sampai ke Divisi HSE untuk evaluasi dan ke Divisi Pemeliharaan untuk perbaikan teknis.

Isu fraud yang terdeteksi oleh Divisi Keuangan atau IT perlu segera dikomunikasikan kepada Operasional dan Keamanan untuk mitigasi risiko yang cepat. Komunikasi risiko lintas divisi yang efektif memastikan tidak ada silo informasi yang menghambat respons.

  1. Peningkatan Akuntabilitas dan Pembelajaran

Komunikasi yang baik mendorong kepemilikan risiko dan memfasilitasi pembelajaran dari insiden. Rapat rutin lintas divisi yang membahas pelaporan risiko bulanan atau insiden yang terjadi, menjadi forum untuk mencari akar masalah, berbagi pelajaran, dan menerapkan perbaikan.

Ini tidak hanya meningkatkan akuntabilitas individu dan kolektif terhadap manajemen risiko, tetapi juga memperkuat budaya sadar risiko di seluruh perusahaan. Setiap insiden, betapapun kecilnya, menjadi bahan bakar untuk perbaikan berkelanjutan.

Baca Juga : Identifikasi Risiko yang Kemungkinan Terjadi Di Industri Retail Penjualan Migas

Pentingnya Komunikasi Lintas Divisi dalam Pelaporan Risiko Retail Migas

Elemen Kunci Komunikasi Lintas Divisi dalam Pelaporan Risiko

Untuk mengoptimalkan komunikasi risiko lintas divisi, beberapa elemen kunci harus diperhatikan:

  1. Saluran Komunikasi yang Jelas

Membangun jalur komunikasi formal (misal: rapat rutin, prosedur pelaporan tertulis) dan informal (diskusi terbuka) yang efektif. Penggunaan platform pelaporan digital terintegrasi atau dashboard risiko yang bisa diakses bersama akan sangat membantu.

  1. Keterbukaan dan Transparansi

Mendorong budaya sadar risiko di mana informasi risiko dibagikan secara terbuka tanpa rasa takut disalahkan. Ini membangun kepercayaan antar divisi, yang esensial untuk pengelolaan risiko migas yang jujur dan efektif.

  1. Format Pelaporan yang Sesuai Audiens

Menyajikan informasi risiko dengan cara yang relevan dan mudah dipahami oleh setiap divisi. Laporan teknis untuk tim lapangan, ringkasan eksekutif untuk manajemen, dan data dampak finansial untuk tim keuangan. Pelaporan risiko harus disesuaikan agar informatif bagi penerimanya.

Pencatatan risiko dan pelaporan risiko yang efektif, didukung komunikasi risiko yang kuat, memberikan manfaat signifikan bagi industri retail migas. Ini secara langsung meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih baik, dan memfasilitasi pembelajaran organisasi berkelanjutan. Pada akhirnya, ini menjamin kepatuhan terhadap regulasi, meningkatkan keamanan pasokan, meminimalkan kerugian finansial, dan melindungi lingkungan dari risiko operasional.

Komunikasi risiko lintas divisi adalah elemen krusial dalam manajemen risiko di sektor retail migas. Peranannya dalam memastikan pengelolaan risiko migas yang komprehensif, cepat, dan efektif sangatlah vital. Ini adalah kunci untuk membangun budaya sadar risiko yang kuat dan memastikan setiap detail pelaporan risiko berkontribusi pada keputusan yang lebih baik.

Perusahaan-perusahaan di sektor retail migas, seperti PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Retail, memiliki komitmen kuat dalam menerapkan manajemen risiko ini. Untuk mendukung pengelolaan risiko migas yang optimal dan memastikan kepatuhan, pelatihan sertifikasi Manajemen Risiko yang berkualitas menjadi investasi esensial bagi seluruh personel. Tingkatkan kompetensi tim Anda dalam manajemen risiko bersama Sertifikasiku


Ikuti Pelatihannya : Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level Madya

Share This Article
Sertifikasiku
About Author

Sertifikasiku

Sertifikasiku, platform edukasi online, membantu anak bangsa untuk memiliki sertifikasi kompetensi profesi yang sangat berguna untuk bersaing di era global.