Industri retail migas, yang meliputi operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), depot penyimpanan, hingga berbagai gerai penjualan produk turunan migas, adalah sektor yang sangat vital dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat sehari-hari. Namun, di balik perannya yang krusial, operasional di sektor ini juga sarat dengan risiko operasional yang kompleks dan beragam.

Penanganan material yang mudah terbakar dan mudah menguap, interaksi langsung dengan ribuan konsumen setiap hari, pengelolaan sistem distribusi yang berkelanjutan, serta dinamika harga dan pasokan, semuanya menimbulkan potensi bahaya yang signifikan. Oleh karena itu, mengelola risiko operasional migas secara efektif bukan hanya kewajiban, melainkan sebuah keharusan mutlak untuk menjaga keamanan, efisiensi, dan kelancaran pasokan energi.

Dalam kerangka manajemen risiko, tahapan perlakuan risiko adalah fase tindakan nyata di mana strategi konkret diimplementasikan untuk mengurangi potensi ancaman tersebut, sesuai standar global seperti ISO 31000:2018.

Memahami Tahap Perlakuan Risiko dalam Manajemen Risiko

Perlakuan risiko, atau risk treatment, adalah tahapan kunci dalam manajemen risiko di mana perusahaan memutuskan dan menerapkan opsi untuk memodifikasi risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan tingkat risiko operasional migas ke level yang dapat diterima oleh organisasi, atau bahkan di bawahnya jika memungkinkan. Tahap ini datang setelah risiko diidentifikasi dan dinilai, dan menjadi jembatan antara analisis risiko yang mendalam dengan aksi nyata di lapangan. Dalam proses manajemen risiko ISO 31000:2018, perlakuan risiko adalah bagian vital yang memastikan perencanaan tidak hanya berakhir di atas kertas, tetapi dieksekusi secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis.

Baca Juga : Pentingnya Analisis Probabilitas dan Dampak Risiko Untuk Keberlangsungan Perusahaan

Perlakuan dalam Menangani Risiko Operasional di Sektor Retail Migas

Strategi Perlakuan Risiko Operasional di Sektor Retail Migas dan Contohnya

Penanganan risiko di sektor retail migas memerlukan strategi yang cermat dan terintegrasi. Berikut adalah beberapa pendekatan utama yang sering diterapkan:

  1. Menghindari Risiko (Avoid the Risk)

Strategi ini berarti menghilangkan aktivitas yang menjadi penyebab risiko. Meskipun jarang bisa dilakukan sepenuhnya dalam risiko operasional migas di sektor vital ini (karena inti bisnisnya adalah penanganan migas), contohnya adalah tidak membuka SPBU di area yang sangat rawan bencana alam ekstrem (misal, zona gempa atau banjir parah berulang) atau menghindari rute distribusi yang memiliki riwayat kecelakaan sangat tinggi jika ada alternatif yang lebih aman dan efisien.

  1. Mengurangi Risiko (Reduce/Mitigate the Risk):

Ini adalah bentuk mitigasi risiko yang paling umum dan proaktif. Strategi ini berfokus pada penerapan langkah-langkah untuk menurunkan kemungkinan terjadinya risiko atau meminimalkan dampaknya jika risiko itu terjadi.

  • Risiko Tumpahan Bahan Bakar: Pemasangan sensor deteksi kebocoran dan sistem alarm di tangki bawah tanah, penerapan prosedur pengisian bahan bakar yang sangat ketat oleh operator, serta pelatihan karyawan tentang prosedur penanganan bahan bakar tumpah sesuai standard operasional migas dan prosedur darurat.
  • Risiko Kebakaran: Pemasangan sistem pemadam otomatis berbasis sensor panas dan asap, penempatan alat pemadam api ringan (APAR) di titik-titik strategis dan mudah dijangkau, penerapan larangan merokok atau sumber api terbuka di area rawan ledakan, serta training tanggap darurat kebakaran secara rutin dan simulasi evakuasi.
  • Risiko Keamanan (Perampokan/Fraud): Pemasangan CCTV dengan resolusi tinggi di seluruh area, penggunaan sistem pembayaran non-tunai yang terenkripsi dan terverifikasi, serta pelatihan karyawan untuk deteksi fraud, prosedur keamanan saat penutupan gerai, dan penanganan uang tunai.
  • Risiko Antrean Panjang/Pelayanan Buruk: Penambahan jumlah operator di jam sibuk, optimalisasi jalur pengisian, penerapan sistem pembayaran digital cepat (QRIS, e-wallet), dan pengembangan aplikasi pemesanan bahan bakar untuk mempercepat transaksi dan meningkatkan customer experience.
  1. Memindahkan/Mentransfer Risiko (Share/Transfer the Risk):

Pendekatan ini mengalihkan sebagian atau seluruh konsekuensi finansial dari risiko kepada pihak ketiga. Contohnya di sektor retail migas: perusahaan dapat membeli polis asuransi properti yang komprehensif untuk melindungi aset SPBU dari kerusakan akibat kebakaran, bencana alam, atau insiden besar lainnya. Selain itu, kontrak keamanan dengan pihak ketiga atau asuransi tanggung jawab lingkungan juga mentransfer risiko operasional migas tertentu.

  1. Menerima Risiko (Retain/Accept the Risk)

Dalam beberapa kasus, setelah semua upaya mitigasi yang wajar dan efisien dilakukan, perusahaan mungkin memutuskan untuk mengakui dan menerima keberadaan risiko. Ini terjadi karena dampaknya dianggap sangat kecil atau biaya mitigasinya terlalu tinggi dibandingkan potensi kerugian yang mungkin timbul. Contohnya, menerima risiko kecil kerusakan fasilitas non-kritis akibat cuaca sangat ringan yang tidak berdampak signifikan pada operasional atau keselamatan. Keputusan ini selalu didasarkan pada penilaian risiko yang cermat dan rasional.

Penerapan penanganan risiko yang efektif, sesuai standar manajemen risiko ISO 31000:2018, memberikan manfaat signifikan bagi industri retail migas. Ini secara langsung meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja, melindungi karyawan dan konsumen dari risiko operasional migas. Selain itu, downtime operasional dan kerugian finansial dapat dikurangi secara drastis, sehingga meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Kepatuhan terhadap regulasi ketat juga terpenuhi, menjaga reputasi dan keberlanjutan bisnis di sektor yang sangat diawasi ini.

Perlakuan risiko adalah tahap krusial dalam manajemen risiko di sektor retail migas. Proses ini bukan hanya tentang memadamkan api, tetapi juga tentang membangun sistem yang proaktif dan responsif untuk pengelolaan risiko migas yang berkelanjutan. Implementasi ISO 31000:2018 menjadi panduan untuk penanganan risiko yang komprehensif, mulai dari menghindari hingga menerima risiko.

Perusahaan-perusahaan di sektor retail migas, seperti PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Retail, memiliki komitmen kuat dalam menerapkan manajemen risiko ini. Untuk mendukung pengelolaan risiko migas yang optimal, pelatihan manajemen risiko yang berkualitas, termasuk tentang mitigasi risiko dan risiko operasional, menjadi investasi esensial bagi seluruh personel di sektor ini. Tingkatkan kompetensi tim Anda dalam manajemen risiko bersama Sertifikasiku


Ikuti Pelatihannya : Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level Madya

Share This Article
Sertifikasiku
About Author

Sertifikasiku

Sertifikasiku, platform edukasi online, membantu anak bangsa untuk memiliki sertifikasi kompetensi profesi yang sangat berguna untuk bersaing di era global.